Palembang, 3 Juni 2024 – Dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan keterampilan praktis, mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kementerian Kesehatan Palembang memulai Stase VIII mereka dengan fokus pada Praktik Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Program yang berlangsung dari 28 Februari hingga 24 Maret 2023 ini, diadakan di beberapa rumah sakit utama di Kota Palembang, seperti RSUD Palembang BARI, RS Muhammadiyah Palembang, dan RS Bhayangkara Palembang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum yang dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menangani situasi darurat kebidanan dan neonatal. Program ini sangat penting dalam rangka menjawab tantangan yang dihadapi dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGs).

Program ini dilaksanakan berdasarkan Kurikulum Institusi Prodi Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Palembang tahun 2020 dan mendapat izin dari Kemendikbud melalui SK No. 104428/A5/HK/2020. Pendanaan program ini berasal dari DIPA Prodi Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Palembang tahun 2023.

Mahasiswa diharapkan dapat menguasai kemampuan dalam pengkajian, analisis, perencanaan, serta penanganan kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal. Selain itu, mereka juga dituntut untuk mampu melakukan rujukan dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya, serta mendokumentasikan setiap kasus yang mereka tangani. Targetnya adalah mahasiswa dapat menangani minimal lima kasus kegawatdaruratan maternal dan lima kasus kegawatdaruratan neonatal dengan dokumentasi yang komprehensif.

Praktik ini melibatkan 39 mahasiswa semester II yang dibimbing oleh dosen dari Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang serta tenaga profesional di rumah sakit. Pembimbing institusi ditentukan berdasarkan SK Direktur, sedangkan pembimbing klinik adalah tenaga kesehatan berpengalaman minimal tiga hingga sepuluh tahun, tergantung pada jenjang pendidikan.

Praktik dilaksanakan di unit-unit rumah sakit yang kritis seperti PONEK, VK, ruang operasi, dan NICU. Evaluasi terhadap kinerja mahasiswa dilakukan secara berkala oleh pembimbing institusi dan klinik. Mahasiswa dianggap kompeten jika memperoleh nilai minimal B, mencerminkan standar tinggi yang diterapkan oleh Poltekkes Palembang.

Setelah praktik kebidanan ini diharapkan para mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam memberikan asuhan kebidanan yang optimal. Hal ini penting untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak di Indonesia, sejalan dengan visi Indonesia Sehat 2030.

Praktik ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung yang berharga bagi mahasiswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dengan demikian, Poltekkes Palembang berharap dapat mencetak bidan-bidan profesional yang siap menghadapi berbagai tantangan di dunia kesehatan dan berkontribusi secara signifikan dalam peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak di Indonesia.

Leave a Comment